Senin, 23 Juni 2008

Jalan Nabi Jalan Penuh Onak Duri (uswah guru)

Jalan Nabi Jalan Penuh Onak Duri
5 Jun 08
05:06 WIB

Oleh Rizki Ridyasmara

Kemarin pagi Habib Rizieq kembali dibawa polisi.
Bersama puluhan anak buahnya, pemimpin organisasi
massa Islam yang tak gentar dalam ber-amar maruf dan
ber-nahyi munkar ini secara jantan mempersilakan
polisi untuk bersama-sama menuju markas aparat negara
tersebut.

Bukan sekali ini saja Sang Habib ‘berjalan
beriringan’ dengan polisi. Bahkan dinginnya lantai
penjara pun pernah dirasakannya. Dalam suatu pertemuan
pribadi beberapa tahun lalu, Sang Habib berkata,
“Jalan Nabi adalah jalan penuh onak dan duri. Jalan
yang sunyi dan jalan yang kerap dipenuhi fitnah.
Inilah dakwah Islam yang lurus, jalan para mujahid
yang telah menjual nyawa dan kehidupannya semata untuk
meninggikan kalimat Allah. Tidak semua orang mampu
menelusuri jalan ini. Hanya orang-orang yang berani,
punya nyali, dan mungkin s ed ikit nekat, yang mau
men yus uri jalan yang tidak populer seperti ini.”

Saya mengangguk, terus memperhatikan uraiannya. Sang
Habib mempersilakan saya minum teh hangat dari cangkir
kuningan kecil. Setelah minum, k ed ua mata saya
meng ed arkan pandangan ke seluruh bagian rumah Habib
yang juga dijadikan “markas besar” organisasi yang
dipimpinnya.

Markas besar pakai tanda kutip. Soalnya markas besar
yang ada di sekeliling saya—jujur saja—tidak layak
disebut sebagai markas besar. Selain rumah Habib yang
sangat-sangat s ed erhana, di sebelah kirinya berdiri
sebuah ruangan kecil sebagai tempat perpustakaan dan
barang-barang dagangan Sang Habib seperti tasbih,
sorban, qur’an, aneka minyak wangi, dan lain-lain.

Di sebelah kanan rumah utama, berdiri sebuah ruangan
yang lebih kecil lagi sebagai warung Sang Habib yang
dipenuhi barang-barang dagangannya. Inilah Habib
Rizieq yang sangat bersahaya dalam menjalani hidup.
Isterinya, saya memanggilnya Umi, merupakan seorang
perempuan yang sangat rendah hati dan tawadhu. Tak
jarang dia menyapu sendiri halaman rumahnya atau
bermain-main dengan anak-anaknya yang masih kecil dan
lucu-lucu. Saya tidak pernah melihat k hadi mat di rumah
ini.

Saya sudah berkali-kali mengunjungi rumah Habib, dari
tahun ke tahun tidak ada perubahan yang berarti. Tetap
dalam kes ed erhanaan dan ketawadhuannya. Dari jalan
raya ke rumah sang Habib harus tetap men yus uri gang
senggol sepanjang sepuluh meter dan pintu besinya yang
rendah dan jarang di kunci yang itu-itu juga. Yang
berubah hanya masjid yang berjarak sekitar tigapuluh
meter dari rumah sang Habib, dulu masjid itu kecil,
sekarang sudah lumayan besar.

Dalam hati saya berkata bahwa jika saja Habib mau
merasakan hidup lebih makmur maka hal itu bukan hal
yang sulit baginya. Front Pembela Islam (FPI),
organisasi massa yang dipimpinnya itu memiliki cabang
di hampir seluruh provinsi negeri ini. Bukan sekali
dua kali tawaran menggiurkan (tentu saja dalam ukuran
duniawi) mampir kepada Habib dari orang-orang yang
memiliki maksud-maksud mengeksploitasi jumlah
simpatisan maupun anggota FPI demi keuntungan dirinya.
Namun semua itu dilihat Habib sebagai cobaan dakwah
dan tidak membuat Sang Habib goyah. Sang Habib tetap
menjalani hidup dengan penuh kes ed erhanaan dan
ketawakalan.

Saya sangat bangga umat Islam masih memiliki pemimpin
umat yang lurus seperti Habib Rizieq. Di bumi
Indonesia , jenis pemimpin umat seperti itu sudah
sangat langka. Banyak ustadz-ustadz yang dahulu
mengatakan dunia dengan segala perhiasannya adalah
fitnah yang harus dihindari, ternyata sekarang malah
terpenjara dalam kehidupan duniawi yang melenaka. Ada
yang menyeru agar umat Islam lebih banyak jalan-jalan
ke mall agar selera terhadap dunianya bertambah, ada
yang tiap bulan membeli tanah hingga akte tanahnya
menggunakan nama orang lain agar tidak ketahuan orang,
ada yang mampu membeli mobil Bentley yang harga
miliaran rupiah dan membangun istana di atas tanah
berhektar-hektar di tengah lautan penderitaan umatnya
yang kian hari kian putus asa, ada yang sibuk
mengotak-atik anggaran negara (mengakali uang rakyat)
demi memperkaya dirinya, ada yang mondar-mandir jadi
makelar pilkadal, dan sebagainya.

Saya sangat s ed ih melihat kenyataan seperti sekarang
ini. Dakwah sudah tidak ada b ed anya dengan Multi Level
Marketing (MLM), di mana mereka yang di atas bisa kaya
raya dengan menginjak dan menunggangi umat yang berada
di bawah. Yang di atas hiudp bagaikan surga dunia,
s ed angkan yang di bawah, umat kebanyakan, tetap hidup
dalam kesengsaraan dan kemiskinan. Ukhuwah Islamiyah?
Itu hanya materi di dalam pengajian-pengajian . Di
dalam prakteknya: NOL BESAR. Hanya orang-orang kritis,
cerdas, dan berani yang bisa bangkit dari semua
dongeng penuh kepalsuan ini.

Saya terngiang-ngiang perkataan Habib saat akhir
pertemuan. “Akhi, walau banyak orang menuding kami
kelompok radikal, kami akan tetap dalam jalan dakwah
ini. Kami akan tetap melakukan amar ma’ruh nahyi
munkar sampai kapan pun. Ini adalah jalan para Nabi.
Mudah-mudahan Allah SWT selalu bersama kita.”

Malam ini, saya memanjatkan doa agar Allah SWT
melindungi dan memperkokoh keimanan Sang Habib dan
para anak buahnya yang tengah didera fitnah dari
Hizbusyaithon, manusia-manusia yang merelakan dirinya
menjadi pembela kepentingan Zionisme. Bagi saya, Habib
dan para pengikutnya merupakan orang-orang yang selalu
istiqomah dalam melakukan amar ma’ruf nahyi munkar.
Bukan seperti 'pemimpin umat yang lain' yang sudah
memodifikasikan hal ini sehingga menjadi Amar Ma’ruh
Nyambi Munkar. Amien.

Kamis, 19 Juni 2008

Rabu, 18 Juni 2008

Koleksi Novel Berbahasa Indonesia

Link

camping kawah ratu lebaran 2005




pelatihan guru BK di Balaidiklat bandung 2005




memori jadi santri euy




wisuda santri angkatan xv 2003




ini kenangan terakhir ketika menjadi santri daarul uluum

Minggu, 15 Juni 2008

titi's wedding




kota wisata, kampung cina




Minggu, 01 Juni 2008

ultah fahmi

Start:     Jul 23, '08 9:00p

ultah hafidz

Start:     Jul 8, '08 9:00p

ultah ecie kls 3

Start:     Dec 12, '08 9:00p

ultah rivia

Start:     Jun 17, '08 5:00p

ira b'day

Start:     Jun 30, '08 5:00p