Rabu, 02 Februari 2011

Ajarkan Menulis Ilmiah Sejak Dini

Ajarkan Menulis Ilmiah Sejak Dini
BOGOR - Menulis ilmiah bukanlah menjadi kegiatan baru dilingkungan kampus 1 Pesantren Modern Daarul Uluum (PMDU), Bantar Kemang, Katulampa Bogor Timur, khususnya di tingkat Madrasah Aliyah (MA). Karena kegiatan dengan tujuan melatih kemampuan anak didik/santri agar lebih sistemastis dalam menulis tersebut, sudah berjalan sejak enam tahun lalu dan rutin dilaksanakan setiap tahun. Pada tahun ini, MA Daarul Uluum kembali menggelar workshop karya tulis ilmiah bagi siswa /santri kelas III MA.
Kepala MA Daarul Uluum, Iqbal Harafa mengungkapkan, tradisi menulis ilmiah santri merupakan langkah mengembangkan atau mengeksploirasi budaya berfikir, membiasakan diri, menuangkan pikiran, mencari dan memecahkan masalah secara mandiri dalam bentuk tulisan.
“Nantinya setiap karya tulis santri akan di ujikan dalam ujian siding karya tulis seperti yang dilakukan di lingkungan perguruan tinggi. Kemudian tulisan ilmiahnya akan dipublikasikan melalui blog-nya masing-masing, karena memang setiap santri sudah memiliki blog,”kats Iqbal yang juga Direktur Pesantren Moder Daarul Uluum kepada Pakar Senin (31/2).
Menurutnya, membiasakan santri menulis ilmiah sejak dibangku madrasah sangat penting. Sebab, bila dilihat secara jangka pendek, terutama yang akan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, santri akan sangat terbantu.
”Dan inilah salah satu kegiatan yang sangat membedakan kami (MA Daarul Uluum) dengan sekolah/madrasah lain. Disamping pesantren ini merupakan salah satu lembaga pendidikan yang masih konsisten dengan konsep belajar tingal di lingkungan pondok (asrama) selama 24 jam selama menempuh pendidikan 6 tahun, ”terangnya.
Kepala Sekretariat Pesantren, Hasbulloh menambahkan, banyak kegiatan santri/siswa kelas akhir (III) MA. Disamping kegiatan karya tulis ilmiah, sebelumnya dilaksanakan kegiatan tatbiqul qutub yakni evaluasi buku pelajaran dan kitab dari awal mula belajar anak masuk dilingkungan pesantren, yakni tingkat Madrasah Tsanawaiah (MTs), pelatihan menjadi seorang da’I, Tajidul Qur’an, pelatihan mengajar, atau siswa harus siap mengajar jika situasinya mengharuskan, serta pelajaran mendidik anak supaya menjadi seorang pemimpin dan yang terakhir pendidikan umum.
“Sesuai dengan visi dan misi kita mencetak lulusan yangs enantiasa istiqamah menjalankan ajaran islam dan menunjung tinggi al-akhlaq al-karimah, cerdas, kreatif, mandiri, bertanggung jawab serta berkesadaran social tinggi,”jelasnya. =WAN (pakuanraya.com)