DINAMIKA ORGANISASI
Oleh : Hasbulloh )*
PENDAHULUAN
Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip, dan sebagai bahan perbandingan akan disampaikan beberapa pendapat sebagai berikut :
a. Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya “The Executive Functions” mengemukakan bahwa : “ Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih” (I define organization as a system of cooperatives of two more persons)
b. James D. Mooney mengatakan bahwa : “Organization is the form of every human association for the attainment of common purpose” (Organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama)
c. Menurut Dimock, organisasi adalah : “Organization is the systematic bringing together of interdependent part to form a unified whole through which authority, coordination and control may be exercised to achive a given purpose” (organisasi adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan).
Dari beberapa pengertian organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu :
a. Orang-orang (sekumpulan orang),
b. Kerjasama,
c. Tujuan yang ingin dicapai,
Dengan demikian organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.
Dinamika organisasi yang harus dikelola secara cerdas dan konstruktif ialah terletak pada konflik yang sering timbul di suatu organisasi, karena dalam kenyataannya konflik tidak selamanya bersifat destruktif akan tetapi akan mampu meningkatkan produktifitas suatu organisasi apabila dapat di atasi dan dikelola dengan baik.
Pada kenyataanya ada hal-hal yang dapat mempengaruhi pergerakan atau proses berjalannya suatu organisasi. Empat alasan utama untuk adanya dinamika organisasi :
a. Adanya pekerjaan memerlukan pengorganisasian
b. Hasil-hasil yang tak terpisahkan dari personal
c. Pertimbangan ekonomis, pertumbuhan dan ketegangan
d. Perubahan teknologi
PENGERTIAN KONFLIK
Arti konflik banyak dikacaukan dengan banyaknya definisi dan konsepsi yang saling berbeda. Pada hakekatnya konfilk dapat didefinisikan sebagai segala macam interaksi pertentangan atau antagonistik antara dua atau lebih pihak.
Konflik Organisasi (organizational conflict) adalah ketidaksesuaian anatar dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya- sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan atau kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai dan persepsi.
JENIS-JENIS KONFLIK
Ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi :
1. Konflik dalam diri individu
2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama
3. Konflik antar individu dan kelompok
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
5. Konflik antar organisasi
SEBAB-SEBAB TIMBULNYA KONFLIK.
1. Adanya aspirasi yang tidak ditampung.
2. Saling ketergantungan tugas.
3. Ketergantungan satu arah.
4. Ketidakpuasan, perasaan ketidakadilan.
5. Distorsi komunikasi.
6. Tidak ada pedoman.
7. Aturan yang kurang jelas.
8. Kurang transparannya beberapa hal.
Dalam organisasi ada empat daerah dimana konflik sering timbul :
1. Konflik hirarki
2. Konflik fungsional
3. Konflik lini-staf
4. Konflik formal-informal
MENGENDALIKAN KONFLIK
2. Adanya komunikasi dua arah yang enak dan luwes.
3. Memberi keadilan pada semua lini.
4. Transparan dalam semua hal.
5. Ada pedoman yang jelas.
6. Ada aturan yang jelas.
7. Semua aspirasi dianggap penting dan dikomunikasikan
KESIMPULAN
Kebiasaan selama ini dimana konflik ditempatkan dalam destructive zone perlu direformasi kedalam dinamis zone. Konflik yang bersifat positif harus dimanage secara cerdas, tepat dan profesional. Sehingga ada peningkatan performance dan dinamika organisasi. Akhirnya konflik bisa didesign sebagai "mesin" dinamika organisasi
Adanya konflik jangan dianggap sebagai suatu kemunduran tapi bisa dianggap sebagai dinamika organisasi dan juga agar organisasi tidak menjadi stagnan. Dan yang lebih penting lagi untuk belajar bersama dari adanya konflik tersebut, dengan konflik menjadikan anggota maju dalam berpikir, maju dalam wawasan, maju dalam wacana dan bisa menghargai beda pendapat. Dan yang terakhir agar organisasi bisa menjadi "hidup".
Pelaku konflik tidak dianggap sebagai musuh, pelaku konflik jangan dianggap sebagai perusak organisasi tapi harus ditempatkan sebagai motor dinamika organisasi.
)* Penyaji adalah pemerhati masalah manajemen, organisasi dan sosial. Dan merupakan pernah terlibat secara aktif di kelembagaan mahasiswa FE – UNPAK. Pengalaman organisasi penyaji sebagai berikut :
ý 2000 – 2001 : Kepala Bagian Bahasa HISADA
Koordinator Pramuka GUDEP 340-341
ý 2001 – 2002 : Ketua Umum HISADA (osis)
Ketua Ambalan Abu Bakar Sidik Gudep 340-341
ý 2003 – 2004 : Anggota Divis Kerohanian HMM FE UNPAK
Pembina HISADA
Pembina GUDEP 340-341 PP Daarul Uluum
ý 2004 – 2005 : Ketua Umum HMM FE Unpak
ý 2005 - 2006 : Ketua Umum Badan Legislatif Mahasiswa FE Unpak
ý 2003 – Sekarang : Sekretaris Direktur Pesantren Modern Daarul Uluum
ý 2005 – Sekarang : Fungsionaris Himpunan Mahasiswa Manajemen
Indonesia
ý 2006 – 2007 : Dewan Presidium Mahasiswa Universitas Pakuan
Dewan Presidium BEM Se-Bogor
ý 2006 - Sekarang : Kepala Divisi Ekonomi KNPI PK- Bogor Timur
Kepala Pengembangan Usaha PP Daarul Uluum
Dewan Pendiri dan Sekretaris Yayasan Al-Ghazaliyah
1 komentar:
saya Dwi ,,kalo pengertian dari Dinamika itu sendiri apa?lalu mengenai Dinamika kerjasama antar daerah atau organisasi? jenengan punya teorinya? kalo punya saya minta referensinya..trimakasih..
Posting Komentar