BOGOR - Masyarakat muslim Bogor kemarin siang hingga tadi malam merayakan pergantian Tahun Baru Islam 1431 Hijriah (1 Muharram) dengan berbagai cara. Ribuan masyarakat di berbagai tempat di daerah ini bahkan melakukan pawai obor dengan melintasi jalan-jalan protokol.
Di Kota Bogor, masyarakat berjalan kaki dari Balaikota menuju Masjid Raya, kemarin siang. Iring–iringan tarhib diawali rombongan muspida, yakni Walikota Bogor Diani Budiarto, Wakil Walikota Achmad Ru’yat, Ketua DPRD Mufti Faouqi, Dandim 0606 Letkol Inf Mirza Agus, Kepala Kantor Departemen Agama H Muchtar dan Ketua MUI Kota Bogor Adam Ibrahim.
Tarhib juga melibatkan seluruh elemen masyarakat Kota Bogor seperti pegawai Pemkot Bogor, pegawai Kantor Departemen Agama, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), jamaah majelis taklim, ormas Islam dan pelajar. Jumlahnya diperkirakan mencapai 5.000 orang.
Tarhib juga diramaikan pasukan drum band Pusdikzi, Universitas Pakuan (Unpak) dan drum band Pemkot Bogor. Rute yang dilalui yakni Jalan Ir H Juanda, Otto Iskandardinata dan Pajajaran. Tarhib sempat memacetkan arus lalulintas namun tidak berlangsung lama karena kesigapan aparat kepolisian mengatur arus kendaraan.
Sesampainya di Masjid Raya, peserta tarhib mengikuti tabligh akbar dengan penceramah Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) KH Didin Hafidhudhin.
Walikota Diani Budiarto mengatakan, kegiatan yang rutin dilakukan setiap tahun di Kota Bogor ini untuk mengingatkan seluruh umat Islam akan datangnya Tahun Baru Hijriah. Kegiatan ini juga lebih menyemarakkan ukhuwah dan syiar Islam dengan niat lebih meningkatkan ibadah kepada Allah SWT.
“Kita melakukan tarhib selepas Zuhur menjelang Ashar. Sebab, pergantian tahun Hijriah berbeda dengan tahun baru Masehi. Pergantian tahun baru Masehi tepat tengah malam, sedangkan tahun baru Hijriah setelah Ashar menjelang Magrib,“ ujar Diani.
Ketua MUI Kota Bogor Adam Ibrahim mengungkapkan, ada tiga momentum Hijriah. Pertama, meninggalkan tempat asal ke tempat lain atas izin Allah SWT. Kedua, meninggalkan dosa dan kembali ke jalan yang benar dan ketiga adalah pergantian tahun.
Sementara tadi malam sekitar pukul 20:30, lebih dari 2.000 umat Islam Kota Bogor tumpah ruah di Tugu Kujang. Mereka melakukan pawai obor menyambut 1 Muharram 1431 H.
Ribuan massa itu gabungan dari berbagai elemen, di antaranya PC NU Kota Bogor, GP Ansor, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Majelis Al-Kifah As-Tsaqofi, Majelis Zikir Nurussalam, Majelis Nurul Fata, YIC Roudhotunnur, DPD KNPI Kota Bogor, BKPRMI, 234 SC, Mabort dan Marching Band Gita Ibnu Aqil.
Mereka tampak bersatu dengan melintasi rute jalan-jalan protokol, yakni dari Tugu Kujang kemudian Lapangan Sempur, Jalan Ir H Juanda, Otto Iskandardinata (Otista) dan kembali ke Tugu Kujang.
Menjelang salat Magrib, di sekitar Tugu Kujang dan Masjid Raya sudah dipadati warga Bogor yang berniat pawai obor. Suasana semarak menyambut datangnya Tahun Baru Islam bertambah ramai dengan dibentangkannya puluhan spanduk dan baliho yang berisikan selamat sambil dibawa saat pawai.
Apa saja harapan masyarakat muslim Bogor di tahun baru Islam ini? Wakil Ketua GP Ansor Kota Bogor David Rizar Nugroho berharap, apa yang telah dan akan dilakukan lebih baik dari tahun sebelumnya. “Karena itu, refleksi yang dilakukan pribadi masing-masing untuk terus berbuat lebih baik lagi dari masa yang sudah-sudah,” harap David.
Sementara itu, Kasatlantas Polresta Bogor AKP Atri Purwantono mengatakan, pihaknya menyiagakan beberapa personel di beberapa ruas jalan yang dilalui peserta pawai obor. "Tapi dalam pawai obor ini kami tidak menerapkan sistem buka-tutup jalan tertentu,” ujarnya.
Perayaan Tahun Baru 1431 Hijriah juga dilakukan ribuan masyarakat muslim di Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor. Mereka melakukan pawai obor yang merupakan bagian dari rangkaian acara haul pendiri Pondok Pesantren Daarul Ulum Syuja’i ke-19 sekaligus milad.
Pawai obor dimulai dari Ponpes Daarul Ulum, Kelurahan Bantarkemang, Kecamatan Bogor Timur, dengan mengitari Tugu Kujang dan berakhir di tempat semula.
Pengasuh Ponpes Daarul Ulum KH Abdurrazak berharap, momentum suci Muharram sebaiknya seluruh perhatian dicurahkan untuk kemajuan umat muslim di Indonesia. “Bukan hanya dengan perkataan, tetapi harus disertai dengan tindakan nyata,” tandasnya.
Perayaan tahun baru Hijriah juga diperingati SMK PGRI 1 Cibinong yang dipimpin kepala sekolah Ali Gozali. Mereka mengadakan pawai obor yang diikuti 1.350 siswa kelas 1 sampai 3, 30 guru dan 70 alumni SMK tersebut.
Pawai obor dimulai dari kantor bupati Bogor dan finis di SMK PGRI 1 Cibinong. Penyalaan obor diawali dari Ali Gozali yang kemudian dilakukan secara estafet ke tiap siswa. Para siswa ketika pawai obor dimulai, mereka mengumandangkan shalawat bersama.
Humas SMK PGRI 1 Cibinong Yunardi mengatakan, pawai obor kali ini merupakan pawai obor terbesar dibanding tahun sebelumnya karena diikuti ribuan siswa. “Acara ini berlangsung dari pukul 19:00 hingga 06:00 (18/12),” tambah Ali Gozali.
Pawai obor juga dilaksanakan masyarakat di tiga desa di Kecamatan Ciomas, yakni Desa Sukaharja, Sukamakmur dan Ciapus. Mereka memulainya dari kantor desa masing-masing dan finis di Kantor Kecamatan Ciomas.
Hal yang sama dilakukan warga Desa Pasirjambu, Kecamatan Sukaraja. Pawai obor dimulai pukul 19:30 dengan mengelilingi Desa Pasirjambu. Sementara di Cilebut, Kecamatan Sukaraja, ribuan warga melakukan istighotsah di RT 04/04 desa tersebut. (rid/and/rur/ico)
2 komentar:
Ada Peringatan tahun Baru Masehi ada pula peringatan tahun baru Hijriyah
Ada konvoi motor tahun baru masehi ada pula konvoi motor tahun baru islam
Ada kembang api di tahun baru masehi ada pula kembang api di tahun baru islam
hmm...
senang nya pawai obor...
meriah sekali...
jadi inget wkt kecil..
Posting Komentar