ini insya allah akan ditampilkan di majalah al-kisah....
Sabtu, 29 Agustus 2009
Kamis, 20 Agustus 2009
semua karena mu
Atau matahari terlambat terbit
Maka cahaya wajah mu akan menggantikan sinarnya
Senyumnya bukan hanya berhenti di mulut
Namun menjadi cahaya dari mentari dan sinar purnama seluruhnya
Rembulan dan matahari akan tersipu malu
Karena cahayanya tak sebanding dengan sinar mata mu
Bila ia berkedip, maka bintang kejora akan menyembunyikan diri
Tidak akan lagi tercipta gadis seperti dia
Dan dia diciptakan hanya untukku
Kata-kata pujian yang kuucapkan
Bagai sebutir pasir di gurun sahara
Tak sebanding dengan kecantikannya
Karena segala kata pujian yang dimiliki manusia
Tak sebanding dengan pesonanya
Dia diberi nikmat, dengan segala kebaikan
Bila ia hendak berjalan ke sebuah bukit
Maka seakan bukit itulah yang akan mendekat padanya
Karena sang bukit tidak ingin melihat gadis itu dihinggapi kelelahan
semua karena mu
Atau matahari terlambat terbit
Maka cahaya wajah mu akan menggantikan sinarnya
Senyumnya bukan hanya berhenti di mulut
Namun menjadi cahaya dari mentari dan sinar purnama seluruhnya
Rembulan dan matahari akan tersipu malu
Karena cahayanya tak sebanding dengan sinar mata mu
Bila ia berkedip, maka bintang kejora akan menyembunyikan diri
Tidak akan lagi tercipta gadis seperti dia
Dan dia diciptakan hanya untukku
Kata-kata pujian yang kuucapkan
Bagai sebutir pasir di gurun sahara
Tak sebanding dengan kecantikannya
Karena segala kata pujian yang dimiliki manusia
Tak sebanding dengan pesonanya
Dia diberi nikmat, dengan segala kebaikan
Bila ia hendak berjalan ke sebuah bukit
Maka seakan bukit itulah yang akan mendekat padanya
Karena sang bukit tidak ingin melihat gadis itu dihinggapi kelelahan
Senin, 17 Agustus 2009
keluar dari resesi dan keterpurukan
resesi yang dialami oleh banyak negara di eropa dan merambah pada negara lainnya pada tahun kemarin menjadi suatu kekhawatiran yang sangat besar bagi seluruh bangsa di dunia. Karena banyak kalangan yang memprediksi bahwa krisis tersebut akan terus berlanjut hingga keterpurukan ekonomi yang sangat dalam.
Para pengamat bahkan menamakan krisis ini dengan Great Depression session II, di mana banyak orang yang akan kehilangan pekerjaan, tempat tinggal, serta tidak memiliki pangan yang cukup untuk menutupi kubutuhannya yang berujung pada peningkatan kriminalitas dan aksi protes yang masif.
Banyak negara di eropa dan amerika yang secara resmi mengumumkan bahwa negaranya mengalami krisis ekonomi yang dalam. yang berujung pada pengambil alihan aset-aset serta perbankan bermasalah oleh negara.
Di Indonesia, sampai pada Hari Kemerdekaan yang ke-64, banyak kalangan yang menyatakan bahwa negara kita tercinta ini tidak terimbas oleh resesi sehingga pemerintah tidak harus mengumumkan resesi negara tersebut.
Namun, nampaknya bukan tidak terjadi krisis, tapi Indonesia sampai saat ini belum sembuh dan pulih dari krisis yang berkepanjangan.
Dari mulai PHK yang masih besar di berbagai daerah, banyak anak yang masih belum mendapatkan nutrisi yang cukup, banyak pedagang kecil yang terusir dari tempat mereka mengadu nasib, banyak kaum muda yang tidak mampu mengenyam pendidikan di perguruan tinggi karena masih terlalu mahalnya biaya kuliah di Indonesia dan banyak sarjana yang tidak mendapatkan pekerjaan alias pengangguran.
Akibat dari tidak jelasnya status krisis seperti apa yang dialami oleh bangsa kita sehingga semakin tidak jelas bagaimana program bangsa ini untuk pulih dari keterpurukan yang berkepanjangan.
menurut hemat saya, apabila para pemimpin bangsa kita mampu mengidentifikasi level keterpuruan berkepanjangan yang kita alami, tidak hanya bersilat lidah akan keberhasilan yang dicapai padahal itu semu dan memberikan pembodohan kepada rakyat. yang kita inginkan adalah kejujuran akan keadaan kita sendiri.
Seperti halnya jepang, ketika kita sedang bersorak sorai akan hari kemerdekaan, setelah masa krisis bangsa tersebut berani mengumumkan bahwa mereka sudah pulih dari resesi.
Hal ini dilihat dari berhasilnya program pro rakyat yang mereka usung, dengan penuh transaparansi tanpa ada penyunatana, program stimulus ekonomi yang terarah tanpa adanya korupsi.
mudah-mudahan dengan semangat kemerdekaan kita harus mendapatkan pencerahan agar kita mampu keluar dari keterpurukan yang berkepanjangan ini.
keluar dari resesi dan keterpurukan
resesi yang dialami oleh banyak negara di eropa dan merambah pada negara lainnya pada tahun kemarin menjadi suatu kekhawatiran yang sangat besar bagi seluruh bangsa di dunia. Karena banyak kalangan yang memprediksi bahwa krisis tersebut akan terus berlanjut hingga keterpurukan ekonomi yang sangat dalam.
Para pengamat bahkan menamakan krisis ini dengan Great Depression session II, di mana banyak orang yang akan kehilangan pekerjaan, tempat tinggal, serta tidak memiliki pangan yang cukup untuk menutupi kubutuhannya yang berujung pada peningkatan kriminalitas dan aksi protes yang masif.
Banyak negara di eropa dan amerika yang secara resmi mengumumkan bahwa negaranya mengalami krisis ekonomi yang dalam. yang berujung pada pengambil alihan aset-aset serta perbankan bermasalah oleh negara.
Di Indonesia, sampai pada Hari Kemerdekaan yang ke-64, banyak kalangan yang menyatakan bahwa negara kita tercinta ini tidak terimbas oleh resesi sehingga pemerintah tidak harus mengumumkan resesi negara tersebut.
Namun, nampaknya bukan tidak terjadi krisis, tapi Indonesia sampai saat ini belum sembuh dan pulih dari krisis yang berkepanjangan.
Dari mulai PHK yang masih besar di berbagai daerah, banyak anak yang masih belum mendapatkan nutrisi yang cukup, banyak pedagang kecil yang terusir dari tempat mereka mengadu nasib, banyak kaum muda yang tidak mampu mengenyam pendidikan di perguruan tinggi karena masih terlalu mahalnya biaya kuliah di Indonesia dan banyak sarjana yang tidak mendapatkan pekerjaan alias pengangguran.
Akibat dari tidak jelasnya status krisis seperti apa yang dialami oleh bangsa kita sehingga semakin tidak jelas bagaimana program bangsa ini untuk pulih dari keterpurukan yang berkepanjangan.
menurut hemat saya, apabila para pemimpin bangsa kita mampu mengidentifikasi level keterpuruan berkepanjangan yang kita alami, tidak hanya bersilat lidah akan keberhasilan yang dicapai padahal itu semu dan memberikan pembodohan kepada rakyat. yang kita inginkan adalah kejujuran akan keadaan kita sendiri.
Seperti halnya jepang, ketika kita sedang bersorak sorai akan hari kemerdekaan, setelah masa krisis bangsa tersebut berani mengumumkan bahwa mereka sudah pulih dari resesi.
Hal ini dilihat dari berhasilnya program pro rakyat yang mereka usung, dengan penuh transaparansi tanpa ada penyunatana, program stimulus ekonomi yang terarah tanpa adanya korupsi.
mudah-mudahan dengan semangat kemerdekaan kita harus mendapatkan pencerahan agar kita mampu keluar dari keterpurukan yang berkepanjangan ini.
Lupa..Lupa 3x.. lupa lagi lagunya....
belum lama ini, bangsa Indoensia terutama aparat pemerintah dinilai kecolongan dengan adanya peristiwa pengebomam di hotel Ritz Carlton dan JW Mariot. Banyak kalangan menilai bahwa kecolongan tersebut salah satunya diakibatkan oleh terlalu sibuknya para abdi bangsa kita, baik pemerintah, polisi, politisi untuk mengurus diri mereka sendiri tanpa memperhatikan kepentingan bangsa yang lebih besar.
Bagi saya, peristiwa-peristiwa yang terjadi sampai medio 2009 ini mengandung banyak sekali kejutan. Kejutan-kejutan tersebut tentunya terekam sangat jelas di media masa maupun elektronik dan tentunya di dalam benak saya kejutan itu mengandung banyak tanya yang belum terjawab..
dari mulai kasus manohara yang berujung pada ketegangan antar dua negara serumpun, kemudian pileg yang berujung pada ketegangan antar masyarakat karena mendukung masing-masing calonnya, pilpres yang berujung pada saling gugatnya antar pemimpin bangsa dikarenakan ada indikasi kecurangan, bahkan peristiwa pengeboman yang berujung pada keresahan di lingkungan masyarakat.
dan merupakan kejutan terbaru bagi saya pada bulan agustus ini adalah, lupanya para anggota Dewan untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya padahal pada saat itu sidang dihadiri oleh presiden sebagai pimpinan negara.
Kalau para anggota Dewan yang terhormat, dipilih oleh rakyat dengan peluh dan saling sikat ketika pemilihan, namun ketika masyarakat sedang diingatkan akan pentingnya nasionalisme, persatuan dan kesatuan bangsa serta meningkatkan pelestarian budaya bangsa, para wakil raykat ternyata sudah melupakan Lagu Indonesia Raya pada acara seremoni pentingnya.
Jangan heran wahai para pemimpin bangsa, kalau rakyat yang ada dalam Negara Kesatuan Indonesia ini sudah luntur rasa Ke-Indonesiaan-nya, karena wakil rakyat sendiri lupa akan jati dirinya.
kelupaan ini tentunya sangat cocok kalau diledek dengan lirik lagu salah satu grup Band (kuburan) yang sedang digandrungi masyarakat yang berisikan tentang lupa akan lirik lagu yang dimainkan....
Betapa tidak, karena penulis dan pencipta lagu Indonesia Raya kini sudah dilupakan oleh bangsa ini, salah satunya dengan pengusiran keluarganya dari rumah tempat tinggal mereka karena alasan akan menjadi museum budaya dan pelestarian budaya....
Dengan menyambut hari Kemerdekaan Indonesia, menurut saya apa yang telah diberikan oleh putera-puteri terbaik bangsa harus didukung dengan kegiatan nyata dengan menyemarakkan HUT RI pada tahun ini dan juga mengisinya dengan berbagai prestasi dan karya nyata...
Merdeka...merdeka....
Maaf, lama aku tak menulis
kini ku tuliskan catatan ini karena banyak yang memintaku untuk menulis, dan bertanya kepadaku kenapa jarang sekali menulis dalam sebuah catatan..?? kini kujawab maafkanlah aku karena memang sudah lama aku tak menulis catatan harian.
kesempatan yang luas ini, dulu sangat ku nantikan karena banyak hal yang ingin ku ceritakan, banyak hal yang ingin kusampaikan dari segala hal yang ku pikirkan dan segala hal yang ku rasakan.
ketika masa belajarku di asrama, sebenarnya banyak hal yang ku tulis, tapi entah kemana tulisan itu, karena waktu itu merupakan suatu hal yang dilarang ketika ku punya catatan harian yang ku rahasiakan.
sudah ku tulis pengalamaan pertamaku jauh dari orang tua, dan fokus untuk belajar di asrama, tapi tulisan itu harus ku relakan tuk diambil pengurus karena kekhawatirannya akan ku salahgunakan buku catatan itu sebagai media penulisan yang mereka larang.
apakah ini karena traumaku ketika puisi pertamaku yang ku dapat dari orang lain dan kemudian ku simpan di laci lemariku. namun yang terjadi puisi itu "disita" oleh pengurus asrama kemudian dipampang di papan pengumuman sebagai bukti bahwa ku telah melakukan perbuatan yang dilarang karena memiliki puisi cinta..??
aku tak tau kenapa "curhatanku" dilarang..? dan mengapa dikaitkan dengan disiplin dan larangan..?
sudah ku coba tuk hilangkan trauma itu dengan meminta bantuan kepada salah satu "teman dekatku" yang memiliki kegemaran menulis baik puisi maupun curhatan, dengan berkirim surat melalui salah satu buku tulisku yang berisikan curhatan harian antara aku dengannya.
ternyata, tanpa terasa dengan berkirim surat menggunakan buku dengannya setiap hari, ku sudah menghabiskan 4 buku catatan. bagiku itu merupakan curhatan dan puisi yang terbanyak yang pernah ku tulis. bahagianya aku setelah 3 tahun traumaku akan "penyitaan" puisi pertamaku bisa hilang dengan kembali menulis curhatan dan puisi dalam buku catatan.
namun, ternyata buku catatan yang ku tulis itu pun tidak selamat dan menjadi incaran "penyitaan" pengurus asrama. Hal ini ku ketahui setelah ku mendapatkan informasi bahwa salah satu temanku ada yang melapor kalau aku sering berikirim surat setiap hari menggunakan buku catatan.
Ah... waktu itu pikirku daripada ku serahkan buku catatan ini kepada pengurus asrama untuk mereka sita, mereka baca dan mereka umumkan di papan pengumuman akan curhatanku lebih baik tidak boleh ada satu pun yang bisa membacanya. tanpa pikir panjang dengan perasaan trauma dan kecewa ku buang keempat buku curhatan itu ke sungai ciliwung di depan asramaku.
mungkin pengalaman ini merupakan suatu hal yang membuatku trauma akan menulis curhatan apapun medianya.
sebelumnya kembali ku katakan, maaf lama aku tak menulis....
dengan menulis catatan ini, mudah-mudahan bisa membuatku kembali bersemangan untuk menulis..karena ku yakin tidak ada yang bisa lagi melarangku menulis apapun, dan tentang apapun atau dengan siapapun...
antara cucurak dan tarhib ramadhan
ternyata masyarakat kita sudah memiliki banyak tradisi yang baik dan merupakan suatu kearifan lokal kita, yang tentuya harus kita lestarikan...
pada masa menjelang bulan ramadhan, sudah mulai banyak sms yang masuk ke HP ku untuk mengadakan berbagai macam kegiatan... ada yang mengajak cucurak bareng, tarhib menjelang ramadhan, bahkan ziarah ke makam para wali dan ulama...
cucurak sendiri, ku kenal istilah ini sedari kecil hidupku di Bogor, dan mungkin ini sudah menjadi budaya lokal masyarakat sini, setiap menjelang bulan suci ramadhan, tanpa ada undangan khusus, masing-masing kelompok, komunitas, perkumpulan bahkan teman sepermainan mengagendakan untuk cucurak bersama... acaranya pun digelar sederhana, seperti acara makan bersama, ngumpul bersama di tempat yang teduh dan sejuk, bahkan "ngaliwet" bersama, tinggal timbah hal yang terkadang dilupakan yaitu berdo'a bersama agar ramadhan tahun ini ibadah kita semakin mantap..
dengan mengadakan cucurak ini, rasa kebersamaan yang terjalin antara teman peserta kegiatan sangat kuat, bahkan waktu kita untuk saling memaafkan atas kesalahan sebelum memasuki ramadhan.
selain acara cucurak, ada agenda lain yang sering diadakan di sekitar kita, salah satunya adalah tarhib ramadhan, tidak jauh berbeda tujuannya dengan acara cucurak, tarhib ramadhan ini biasanya dilakukan dengan seluruh anggota masyarakat untuk berkeliling daerah atau perkampungan bahkan jalan raya untuk bersama-sama mengingatkan masyarakat tentang datangnya bulan suci ramadhan.
ziarah ke makam orang tua, keluarga, ulama dan para wali juga menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan oleh banyak orang terutama jamaah pengajian sebagai agenda penutup pengajian menjelang ramadhan biasanya di akhiri dengan melakukan ziarah bersama.
kesemua agenda tersebut merupakan semarak dan budaya masyarakat yang tujuannya tentunya berlomba-lomba dalam kebaikan serta berbahagia dan memeprsipakan jiwa dan raga untuk menyambut bulan suci ramadhan...
Ada kegiatan yang unik juga bagi kalangan pesantren, menjelang ramadhan menyusun tambahan kegiatan ibadah dan pengajian kitab yang khusus dikaji selama bulan ramadhan...
...."marhaban ya syahro ramadhan, marhaban ya syahro siyami..."""
Lupa..Lupa 3x.. lupa lagi lagunya....
belum lama ini, bangsa Indoensia terutama aparat pemerintah dinilai kecolongan dengan adanya peristiwa pengebomam di hotel Ritz Carlton dan JW Mariot. Banyak kalangan menilai bahwa kecolongan tersebut salah satunya diakibatkan oleh terlalu sibuknya para abdi bangsa kita, baik pemerintah, polisi, politisi untuk mengurus diri mereka sendiri tanpa memperhatikan kepentingan bangsa yang lebih besar.
Bagi saya, peristiwa-peristiwa yang terjadi sampai medio 2009 ini mengandung banyak sekali kejutan. Kejutan-kejutan tersebut tentunya terekam sangat jelas di media masa maupun elektronik dan tentunya di dalam benak saya kejutan itu mengandung banyak tanya yang belum terjawab..
dari mulai kasus manohara yang berujung pada ketegangan antar dua negara serumpun, kemudian pileg yang berujung pada ketegangan antar masyarakat karena mendukung masing-masing calonnya, pilpres yang berujung pada saling gugatnya antar pemimpin bangsa dikarenakan ada indikasi kecurangan, bahkan peristiwa pengeboman yang berujung pada keresahan di lingkungan masyarakat.
dan merupakan kejutan terbaru bagi saya pada bulan agustus ini adalah, lupanya para anggota Dewan untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya padahal pada saat itu sidang dihadiri oleh presiden sebagai pimpinan negara.
Kalau para anggota Dewan yang terhormat, dipilih oleh rakyat dengan peluh dan saling sikat ketika pemilihan, namun ketika masyarakat sedang diingatkan akan pentingnya nasionalisme, persatuan dan kesatuan bangsa serta meningkatkan pelestarian budaya bangsa, para wakil raykat ternyata sudah melupakan Lagu Indonesia Raya pada acara seremoni pentingnya.
Jangan heran wahai para pemimpin bangsa, kalau rakyat yang ada dalam Negara Kesatuan Indonesia ini sudah luntur rasa Ke-Indonesiaan-nya, karena wakil rakyat sendiri lupa akan jati dirinya.
kelupaan ini tentunya sangat cocok kalau diledek dengan lirik lagu salah satu grup Band (kuburan) yang sedang digandrungi masyarakat yang berisikan tentang lupa akan lirik lagu yang dimainkan....
Betapa tidak, karena penulis dan pencipta lagu Indonesia Raya kini sudah dilupakan oleh bangsa ini, salah satunya dengan pengusiran keluarganya dari rumah tempat tinggal mereka karena alasan akan menjadi museum budaya dan pelestarian budaya....
Dengan menyambut hari Kemerdekaan Indonesia, menurut saya apa yang telah diberikan oleh putera-puteri terbaik bangsa harus didukung dengan kegiatan nyata dengan menyemarakkan HUT RI pada tahun ini dan juga mengisinya dengan berbagai prestasi dan karya nyata...
Merdeka...merdeka....
Maaf, lama aku tak menulis
kini ku tuliskan catatan ini karena banyak yang memintaku untuk menulis, dan bertanya kepadaku kenapa jarang sekali menulis dalam sebuah catatan..?? kini kujawab maafkanlah aku karena memang sudah lama aku tak menulis catatan harian.
kesempatan yang luas ini, dulu sangat ku nantikan karena banyak hal yang ingin ku ceritakan, banyak hal yang ingin kusampaikan dari segala hal yang ku pikirkan dan segala hal yang ku rasakan.
ketika masa belajarku di asrama, sebenarnya banyak hal yang ku tulis, tapi entah kemana tulisan itu, karena waktu itu merupakan suatu hal yang dilarang ketika ku punya catatan harian yang ku rahasiakan.
sudah ku tulis pengalamaan pertamaku jauh dari orang tua, dan fokus untuk belajar di asrama, tapi tulisan itu harus ku relakan tuk diambil pengurus karena kekhawatirannya akan ku salahgunakan buku catatan itu sebagai media penulisan yang mereka larang.
apakah ini karena traumaku ketika puisi pertamaku yang ku dapat dari orang lain dan kemudian ku simpan di laci lemariku. namun yang terjadi puisi itu "disita" oleh pengurus asrama kemudian dipampang di papan pengumuman sebagai bukti bahwa ku telah melakukan perbuatan yang dilarang karena memiliki puisi cinta..??
aku tak tau kenapa "curhatanku" dilarang..? dan mengapa dikaitkan dengan disiplin dan larangan..?
sudah ku coba tuk hilangkan trauma itu dengan meminta bantuan kepada salah satu "teman dekatku" yang memiliki kegemaran menulis baik puisi maupun curhatan, dengan berkirim surat melalui salah satu buku tulisku yang berisikan curhatan harian antara aku dengannya.
ternyata, tanpa terasa dengan berkirim surat menggunakan buku dengannya setiap hari, ku sudah menghabiskan 4 buku catatan. bagiku itu merupakan curhatan dan puisi yang terbanyak yang pernah ku tulis. bahagianya aku setelah 3 tahun traumaku akan "penyitaan" puisi pertamaku bisa hilang dengan kembali menulis curhatan dan puisi dalam buku catatan.
namun, ternyata buku catatan yang ku tulis itu pun tidak selamat dan menjadi incaran "penyitaan" pengurus asrama. Hal ini ku ketahui setelah ku mendapatkan informasi bahwa salah satu temanku ada yang melapor kalau aku sering berikirim surat setiap hari menggunakan buku catatan.
Ah... waktu itu pikirku daripada ku serahkan buku catatan ini kepada pengurus asrama untuk mereka sita, mereka baca dan mereka umumkan di papan pengumuman akan curhatanku lebih baik tidak boleh ada satu pun yang bisa membacanya. tanpa pikir panjang dengan perasaan trauma dan kecewa ku buang keempat buku curhatan itu ke sungai ciliwung di depan asramaku.
mungkin pengalaman ini merupakan suatu hal yang membuatku trauma akan menulis curhatan apapun medianya.
sebelumnya kembali ku katakan, maaf lama aku tak menulis....
dengan menulis catatan ini, mudah-mudahan bisa membuatku kembali bersemangan untuk menulis..karena ku yakin tidak ada yang bisa lagi melarangku menulis apapun, dan tentang apapun atau dengan siapapun...