Senin, 17 Agustus 2009

keluar dari resesi dan keterpurukan

sebagai hasil perenungan dalam peringatan HUT RI ke 64, maka kita harus bisa mengambil banyak hikmah dan faedah serta harus mendapatkan berbagai pencerahan untuk kita jadikan pijakan dalam langkah kita ke depan yang lebih baik.

resesi yang dialami oleh banyak negara di eropa dan merambah pada negara lainnya pada tahun kemarin menjadi suatu kekhawatiran yang sangat besar bagi seluruh bangsa di dunia. Karena banyak kalangan yang memprediksi bahwa krisis tersebut akan terus berlanjut hingga keterpurukan ekonomi yang sangat dalam.

Para pengamat bahkan menamakan krisis ini dengan Great Depression session II, di mana banyak orang yang akan kehilangan pekerjaan, tempat tinggal, serta tidak memiliki pangan yang cukup untuk menutupi kubutuhannya yang berujung pada peningkatan kriminalitas dan aksi protes yang masif.

Banyak negara di eropa dan amerika yang secara resmi mengumumkan bahwa negaranya mengalami krisis ekonomi yang dalam. yang berujung pada pengambil alihan aset-aset serta perbankan bermasalah oleh negara.

Di Indonesia, sampai pada Hari Kemerdekaan yang ke-64, banyak kalangan yang menyatakan bahwa negara kita tercinta ini tidak terimbas oleh resesi sehingga pemerintah tidak harus mengumumkan resesi negara tersebut.

Namun, nampaknya bukan tidak terjadi krisis, tapi Indonesia sampai saat ini belum sembuh dan pulih dari krisis yang berkepanjangan.

Dari mulai PHK yang masih besar di berbagai daerah, banyak anak yang masih belum mendapatkan nutrisi yang cukup, banyak pedagang kecil yang terusir dari tempat mereka mengadu nasib, banyak kaum muda yang tidak mampu mengenyam pendidikan di perguruan tinggi karena masih terlalu mahalnya biaya kuliah di Indonesia dan banyak sarjana yang tidak mendapatkan pekerjaan alias pengangguran.

Akibat dari tidak jelasnya status krisis seperti apa yang dialami oleh bangsa kita sehingga semakin tidak jelas bagaimana program bangsa ini untuk pulih dari keterpurukan yang berkepanjangan.

menurut hemat saya, apabila para pemimpin bangsa kita mampu mengidentifikasi level keterpuruan berkepanjangan yang kita alami, tidak hanya bersilat lidah akan keberhasilan yang dicapai padahal itu semu dan memberikan pembodohan kepada rakyat. yang kita inginkan adalah kejujuran akan keadaan kita sendiri.

Seperti halnya jepang, ketika kita sedang bersorak sorai akan hari kemerdekaan, setelah masa krisis bangsa tersebut berani mengumumkan bahwa mereka sudah pulih dari resesi.

Hal ini dilihat dari berhasilnya program pro rakyat yang mereka usung, dengan penuh transaparansi tanpa ada penyunatana, program stimulus ekonomi yang terarah tanpa adanya korupsi.

mudah-mudahan dengan semangat kemerdekaan kita harus mendapatkan pencerahan agar kita mampu keluar dari keterpurukan yang berkepanjangan ini.

Tidak ada komentar: