beberapa bulan ini ku sering mendengarkan kisah-kisah walisongo dan ulama yang berjasa bagi pengembangan islam di nusantara, kisah ini diceritakan oleh para kiyai di pesantren tempat ku belajar.
ku sebut mereka para kiyai, karena mereka adalah para penerus perjuangan pendiri pesantren yang memang sehari-hari selalu mendedikasikan hidupnya dalam pengembangan pesantren, pengajian kitab serta pelayanan kepada masyarakat.
sungguh indah dan inspiratif mendengar para kiyai bercerita tentang hikmah dari perjalanan spiritual mereka ke makam para wali songo dan ulama dari pulau jawa, madura, sumatera hingga ke pulau dewata.
sebelum perjalanan mereka, sering ku dengar kegelisahan para kiyai akan berbagai persoalan yang mereka hadapi terutama dalam mengembangkan ajaran Islam di sekitar mereka. mulai permasalahan pesantren, kegelisahan hati sampai ke hal yang paling mendasar yaitu landasan filosofis.
setelah para kiyai berkumpul membahas berbagai persoalan yang mereka hadapi, serta kegelisahan hati yang menyelimuti, akhirnya mereka berkesimpulan untuk mencari inspirasi dan menggali motivasi agar semangat mereka tak pernah pudar dalam pengembangan masyarakat melaui pesantren.
dengan memutuskan untuk melakukan perjalan spiritual, akhirnya mereka pun memutuskan walisongo adalah tujuan perjalanan spiritualnya.
perjalanan para kyai ini ada yang dilakukan secara bersamaan sehingga menghasilkan sebuah reportase perjalanan yang ditulis langsung oleh penulis terkenal yaitu mataharitimoer reportase ini sangat bagus untuk dibaca yaitu ada dalam http://jejakwalisongo.blogspot.com dan http://jejakwalisongo.wordpress.com
Selain itu, pengelana semesta (salah satu kiyai) dalam rubrik "perjalanan menembus waktu" mendokumentasikan pengalamannya ikut dalam rombongan perjalanan spiritual itu, selengkapnya bisa di baca di http://pengelanasemesta.blogdetik.com
Namun, ada juga yang dilakukan dengan tanpa perencanaan, tanpa reportase tertulis sedangkan tujuannya tetap pada ziarah para wali songo dan ulama. dan aku tetap menjadi pendengar setia dari cerita perjalanan para kiyai.
Alhamdulillah, setelah perjalanan spiritual tersebut, banyak karya nyata yang dihasilkan oleh para kiyai untuk pengembangan masyarakat, diantara karya-karya tersebut adalah :
Pertama, Kiyai Nasrudin Latif (kiyai kampung dalam buku Guru Kehidupan) sudah berencana untuk mengembangkan pesantren dengan membangun salah satu cabang dari pesantren yang sekarang beliau pimpin.
Kedua, Kiyai Nasrudin Rahmani sedang mengembangkan proyek perumahan di sekitar pesantren yang bernilai puluhan milyar rupiah yang sekian persen dari keuntungannya untuk pengembangan pesantren.
Ketiga, pengelana semesta, akhirnya telah selesai menulis sebuah karya yang sedang dalam proses editing oleh penerbit yang insya allah bukunya tersebut akan menjadi pedoman bagi para santrinya di pesantren dan tentunya sebagai tuntunan ibadah praktis bagi masyarakat.
Keempat, mataharitimoer, sudah merampungkan karya novelnya yang kedua yaitu guru kehidupan dan sudah beredar di berbagai toko buku.
Kelima, Ozzy Maesyar akhirnya kini mau kembali masuk ke kelas untuk mengajarkan santri atas semua ilmu sejarah dan hukum yang beliau kuasai.
bagiku, cerita para kiyai dalam mendapatkan inspirasi dengan melakukan perjalanan spiritual ke makam walisongo dan para ulama nusantara merupakan cerita yang inspiratif, karena kini kehidpuan di pesantren dapat tergerakkan kembali ketika para kiyainya sudah mendapatkan tambahan semangat baru dalam mengembangkan masyarakat melalu pesantren.
Sungguh mulia para kiyai selau belajar dari para pendahulunya dalam pengembangan masyarakat melalui dakwah Islam.
Mudah-mudahan masih banyak ilmu yang ku dapatkan dari para kiyai, agar belajarku bukan hanya pada pembelajaran formal di pesantren, tapi dari berbagai hikmah yang di dapat para kiyai.
"Allahumma aarina al-haq haqq warzukna it-tibaa'ah wa aarina al-bathila baatila warzukna ijtinaabah"
Senin, 01 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar